Pilpres 2019 Tidak Ada Visi Misi, Yang Ada Saling Serang Antar Kubu Jokowi Dan Prabowo

Surabaya, Liputanjatim.com –Tiga bulan telah dilalui untuk masa kampanye Pilres 2019. Namun dari waktu tiga bulan tersebut belum ada kampanye yang muncul dari dua kandidat Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga yang menawarkan visi misi pembangunan Indonesia lima tahun kedepan. Pertarungan pilpres 2019 ini lebih menggambarkan pertarungan bar-bar saling serang dan menjatuhkan dari kedua kubu.

Media massa cetak dan online bahkan sosial media setiap harinya dipenuhi dengan politik menjatuhkan lawan bukan menawarkan program  dari visi misi. Masyarakat juga dipaksa untuk mengkonsumsi berita atau kampanye politik sporadik sensasional, mengkritisi salah satu calon yang tidak subtantif seperti isu agama dan keluarga. Pertunjukkan tersebut memaksa masyarakat untuk menilai kekurangan masa lalu dari capres-cawapres, bukan pada program pembangunan masa yang akan datang.

“Jadi kecenderungan kampaye kita, masih kampanye yang sporadik, yang lebih mengedepankan isu yang secara sensasional mudah ditangkap oleh pemilih ketimbang menujukan komitmen menjaga aktivitas kampanye sebagai bagian dari pendidikan politik. (Hal itu seperti) penyampaian visi misi, program, citra diri yang mengarah pada politik gagasan dan program,” ungkap Direktur Perludem Titi Anggraeni dalam acara diskusi di D’Consulate Cafe, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12).

Untuk menciptakan kondisi politik sehat dan mendidik, masing-masing kubu harus mengubah cara kampanye mereka dari verbal agresif (mengkiritisi/mengomentari kekurangan personal lawan) ke kampanya argumentativeness (kampanya adu gagasan, visi misi dan program). Kedua kubu harus membuka ruang yang dinamis salah satunya debat kandidat dia sisa masa kampanye 4 bulan ini. Dengan demikian, masyarakat tidak akan lagi dicekoki dengan kosa kata, genderuwo, tampan boyolali yang berkonotasi negatif.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here