Liputanjatim.com – Pemerintah Kota Surabaya memastikan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) tidak akan mengganggu layanan utama di puskesmas. Hal ini dikarenakan warga yang berulang tahun telah terdata di tiap wilayah, sehingga puskesmas dapat memperkirakan jumlah pasien yang datang setiap harinya.
“Sehingga ini akan menyebar di setiap puskesmas dan tidak akan mengganggu layanan dan rujukan. Kami juga sudah punya data (kelahiran warga) sehingga bisa diperkirakan yang datang berapa,” ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Selasa (11/2/2025).
Program CKG telah mulai dilaksanakan di seluruh puskesmas Surabaya sejak Senin (10/2/2025). Kehadirannya disambut dengan antusias oleh warga yang datang dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menjelaskan bahwa warga yang berulang tahun akan mendapatkan serangkaian pemeriksaan kesehatan.
“Untuk CKG, pemeriksaan yang dilakukan meliputi screening awal seperti gula darah, kolesterol, tekanan darah hingga pemeriksaan gigi. Apabila ditemukan hal yang lebih serius akan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan Elektrokardiografi (EKG),” jelas Nanik.
Menurutnya, durasi pemeriksaan setiap warga akan bervariasi tergantung kondisi kesehatan masing-masing serta temuan petugas puskesmas selama pemeriksaan berlangsung.
“Kalau memang membutuhkan rujukan akan dilakukan oleh teman-teman puskesmas. Intinya program ini adalah langkah pencegahan penyakit melalui screening sedini mungkin,” tutur Nanik.
Program ini juga memberikan fleksibilitas bagi warga, di mana mereka bisa memanfaatkan CKG hingga 30 hari setelah tanggal ulang tahun. Dengan sistem ini, kunjungan ke puskesmas tidak akan menumpuk pada satu waktu dan tetap berjalan kondusif.
“Mereka semua antusias dalam menjalankan pemeriksaan,” pungkas Nanik.
Dengan hadirnya CKG, Pemkot Surabaya berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin sebagai langkah preventif dalam menjaga kualitas hidup yang lebih baik.