Liputanjatim.com – Usai diobservasi selama dua pekan di Natuna, sebanyak 238 orang dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Dari ratusan WNI tersebut, ada salah satu warga Pamekasan yang mendapat fasilitas penjemputan dari Pemkab Pamekasan.
Menurut Kepala Bagian Humas Masyarakat dan Protokoler Pemkab Pamekasan Sigit Purnomo, mahasiswi yang bernama Tika Putri Laksmi tersebut merupakan warga Pamekasan.
“Yang bersangkutan ini termasuk dari 238 orang WNI yang dipulangkan pemerintah dari China dan menjalani observasi di Natuna. Mereka berasal dari 28 daerah di Indonesia,” kata Sigit saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (15/2/2020).
Sebelum dijemput oleh pihak Pemkab, sambung Sigit, Tika bersama ratusan WNI lainnya pada Sabtu siang dilepas dari hanggar Natuna untuk selanjutnya menuju bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta. Dari Jakarta, selanjutnya mereka akan diserahkan ke Pemda masing-masing oleh Menkes RI.
“Sekarang ini, utusan Pemkab Pamekasan sudah melakukan penjemputan,” ungkap Sigit.
Selain Tika, ada juga mahasiswi asal Pamekasan yang berada di China dan sudah pulang ke Pamekasan, yakni Laila Mina Firdaus, warga Desa Teja Timur.
Laila tidak bersama rombongan yang diobservasi di Natuna, akan tetapi pulang lebih dulu ke Pamekasan dan telah tiba dengan selamat dan berkumpul dengan keluarganya.
Untuk diketahui, total jumlah WNI yang dipulangkan pemerintah Indonesia dari China sebanyak 238 orang dari 28 daerah se Indonesia.
Dengan rincian Aceh (13 Orang), Bali (2), Bangka Belitung (1), Banten (5, Bengkulu dan DIY (2) dan Gorontalo 1 orang. DKI Jakarta 16 orang, Jambi (4), Jawa Barat (9), Jawa Tengah (10) dan Jawa Timur yang terbanyak 65 orang. Kalimantan Barat 4 orang, Kalimantan Timur (15), Kalimantan Selatan (8), Kalimantan Tengah (4) dan Kepulauan Riau (2). Lalu, Lampung (1), NTB (4), Papua (5), Papua Barat (9), Riau (6), Sulawesi Barat (2), Sulawesi Selatan (16). Sulawesi Tengah (2), Sulawesi Tenggara (4), Sumatera Utara (4) dan Sumatera Barat (1).
