Pak Halim Harap Ke Depan Pemerintah Provinsi Lebih Perhatikan Nasib Startup di Jawa Timur

Para peserta Pertemuan tahunan Industri Jasa Keuangan Jawa Timur berswafoto usai acara (Dok: Staf DPRD)

Liputanjatim.com – Menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan menjalarnya bisnis yang berbasis startup turut mendapat perhatian pada pertemuan tahunan Industri Jasa Keuangan Jawa Timur tahun 2019.

Bertempat di JW Marriott Hotel, Surabaya, pertemuan tersebut mengangkat tema “Kolaborasi Membangun Optimisme dan Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan di Jawa Timur”, Kamis, (31/1/2019).

Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar berharap dengan adanya kegiatan ini ke depan pemerintah bisa berkolaborasi dengan OJK untuk meningkatkan perekonomian daerah. Selain itu, kolaborasi ini dianggap penting karena berdampak terhadap upaya pemerataan pembangunan se Jawa Timur.

“Untuk itu, sinergi dan inovasi tentunya sangat penting dalam meningkatkan perekonomian daerah, meningkatkan daya tahan sektor-sektor jasa keuangan, serta mewujudkan stabilitas perekonomian. Oleh karenanya, sinergitas ini akan menjadi jembatan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat,” papar pria yang akrab disapa Pak Halim itu.

Selain itu, ungkap ketua DPW PKB Jatim itu, dengan menjamurnya perusahaan model startup saat ini yang banyak diisi oleh anak muda turut mempermudah masyarakat mencari lapangan pekerjaan. Bukan hanya itu saja, bisnis digital tersebut kini banyak digandrungi di Jawa Timur.

“Revolusi tekhnologi turut mendorong lahirnya perusahaan rintisan berbasis digital tersebut. Bahkan, penelitian per September 2018 lalu jumlah startup di Indonesia sudah mencapai 1.908. Inilah yang akan menjadi fokus kita dalam memperbaiki ekonomi masyarakat di Jatim,” pungkas Pak Halim.

Senada dengan pernyataan Pak Halim, Gubernur Jatim Soekarwo mengakui jika pemprov Jatim sudah menjajaki untuk berkolaborasi dengan salah satu marketplace yakni bukalapak.

“Pemprov Jawa timur sudah melakukan kolaborasi dengan marketplace yakni bukalapak pada 5 november 2018 untuk mengembangkan dan promosi produk unggulan Jawa Timur. Sudah jalan kolaborasi pelatihan bagi calon pelapak sebanyak 1.294 dengan sasaran 270.000,” beber Pakdhe Karwo.

Menurut Kepala OJK Heru Cahyono, kinerja positif di Jawa Timur mengalami peningkatan dengan 82 Bank Umum, 333 Bank Perkreditan Rakyat dengan Total aset 593,3T. Peringkat Kinerja Nasional Jawa Timur menduduki ke 2 terbaik setelah Prov DKI Jakarta.

Peningkatan Daya Saing Industri BPR, sebut Heru, salah satunya penguatan aspek permodalan BPR dengan cara merger, konsolidasi maupun mengakusisinya. Atau dengan melakukan edukasi Literasi Keuangan Syariah dengan mengadakan kegiatan 214 yang di ikuti oleh 29.390 orang dan menggandeng beberapa ormas diantaran MUI, NU, Muhammadiyah serta elemen organisasi keagamaan lainnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengatakan jika pihaknya akan berfokus terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim serta memfasilitasi UMKM yang terbilang baru merintis.

“Fokus OJK di tahun 2019 diantaranya mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi, memfasilitasi penyediaan pembiayaan bagi umkm dan masyarakat kecil kecil di daerah terpencil serta mendorong industri jasa keuangan dalam menghadapi dan memanfaatkan revolusi 4.0,” pungkas Nurhaida.  

Tampak hadir di acara tersebut, Gubernur Jatim Soekarwo, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida, Ketua Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono, Anggota DPR RI Komisi XI Faisal Reza, Indah Kurnia, M. Nur Purnamasidi, serta Soepriyatno. Selain itu juga ada Forkopimda Jawa timur dan rektor Universitas Negeri se Jawa Timur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here