Liputanjatim.com – Delapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Situbondo, Banyuwangi, dan Bondowoso akhirnya bisa kembali ke tanah air setelah dideportasi dari Malaysia. Proses pemulangan mereka difasilitasi oleh Anggota DPR RI Fraksi PKB, Nasim Khan, yang memberikan perhatian khusus terhadap nasib para pekerja tersebut.
Para pekerja ini menghadapi berbagai permasalahan serius selama berada di negeri jiran. Ada yang tidak digaji selama bertahun-tahun, menjadi korban penyiksaan, hingga paspor mereka ditahan oleh majikan. Bahkan, beberapa dari mereka telah bekerja cukup lama di Malaysia, mulai dari 5 tahun hingga lebih dari satu dekade.
“Hampir semuanya tidak mendapatkan gaji, bahkan mengalami penyiksaan. Ada yang nikah sama orang Malaysia, tapi kemudian menjadi korban kekerasan,” ungkap Nasim Khan.
Salah satu dari mereka, Hartatik, berasal dari Desa Taal, Kecamatan Tapen, Bondowoso. Ia menikah dengan pria asal Malaysia dan telah tinggal di sana selama 10 tahun. Namun, kehidupan rumah tangganya tidak berjalan mulus karena ia kerap mendapat perlakuan kekerasan dari sang suami. Kondisi tersebut membuatnya memilih kabur dan hidup terlunta-lunta di Malaysia.
Hartatik sempat kesulitan untuk pulang karena tidak memiliki biaya dan paspornya ditahan oleh bekas majikannya. Ia kemudian menghubungi pihak pemerintah dan Nasim Khan untuk meminta bantuan agar bisa kembali ke Indonesia. Nasim pun turut membantu proses pemulangannya.
Bersama tujuh pekerja lainnya, Hartatik akhirnya tiba di Indonesia pada Kamis (14/08/2025) malam. Mereka disambut langsung oleh Nasim Khan di kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Selama proses pemulangan ini, Nasim melakukan koordinasi intensif dengan KBRI Malaysia dan juga melaporkan perkembangan kepada Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar serta Ketua DPP PKB Halim Iskandar. Ia turut berkomunikasi dengan anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Syamsu Rizal.
“Alhamdulillah para pekerja yang mengalami masalah di Malaysia akhirnya bisa pulang ke Indonesia. Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden Prabowo, Menko Pemberdayaan Masyarakat Gus Muhaimin, dan Kementerian Luar Negeri,” terang Nasim.
Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jawa Timur III, Nasim berharap peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat. Ia mengingatkan agar tidak lagi tergiur untuk bekerja ke luar negeri secara ilegal, karena risiko yang dihadapi sangat besar.
“Jangan sampai mereka tergiur dengan khayalan-khayalan dan janji yang tidak jelas. Apalagi dengan cara tidak resmi. Semua bisa diproses, bisa diikuti dengan cara yang legal melalui agen-agen yang resmi,” tandas anggota Komisi VI DPR RI tersebut.