Kemenko PM Apresiasi seluruh pemenang Innovilleague yang diikuti 1.894 Peserta Mahasiswa

0

Liputanjatim.com – Innovilleague: Liga Pemberdayaan Masyarakat Desa 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) resmi mencapai puncaknya dengan pengumuman pemenang yang berlangsung di Graha Universitas Negeri Surabaya, Kamis (14/8). Penganugerahan pemenang dilakukan bersamaan dengan penutupan Rapat Koordinasi Nasional Forum Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat, yang dihadiri para pimpinan perguruan tinggi, perwakilan kementerian, dan berbagai mitra strategis.

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu (KPMDDTDT) Kemenko PM, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, sebagai penyelenggara menyampaikan apresiasi kepada seluruh finalis dan pihak yang terlibat, seraya menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan pemberdayaan masyarakat desa. Sebelumnya diketahui terdapat 482 tim yang terdiri atas 1.894 mahasiswa turut mengajukan Gagasan Pemberdayaan Masyarakat (GPM) dalam kompetisi Innovilleague yang dibuka sejak Juli lalu.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, turut memberikan sambutan dan arahan pada kesempatan tersebut. Dalam arahannya Menko PM Muhaimin menegaskan bahwa peran perguruan tinggi sangat penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk mencapai nol kemiskinan ekstrem pada 2026 dan angka kemiskinan dapat ditekan hingga 4,5% pada 2029.

Ia juga turut mengapresiasi gagasan yang diajukan oleh mahasiswa, dan menyampaikan bahwa pengumuman pemenang bukanlah sebuah akhir, namun diharapkan menjadi awal implementasi gagasan.

Penganugerahan pemenang Innovilleague 2025 diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Deputi Bidang KPMDDTDT, Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), serta Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). Adapun daftar pemenang Innovilleague 2025 sebagai berikut:

• Juara 1: Jatinewyork – Universitas Padjadjaran, dengan gagasan BAMBOOST: Akselerator Ekonomi Kreatif Berbasis Kerajinan Bambu dengan Metode Community Empowerment untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi di Desa Babakan Peuteuy.

• Juara 2: Passmapres – Universitas Indonesia, dengan gagasan BANGSIAP: Inovasi Digital Desa berbasis AI dan Sinergi Hexahelix Berkelanjutan untuk Penanggulangan Pengangguran Struktural di Bantul.

• Juara 3: Simpul Asa – Universitas Negeri Surabaya, dengan gagasan Sampang Smart Village Platform Terintegrasi sebagai Solusi Digital Terpadu untuk Mengentaskan Kemiskinan.

• Juara Favorite: Tim BIOTIT GSC – Universitas Negeri Gorontalo, dengan gagasan Geo-Agro Wellness Bongongoayu: Pengembangan Geowisata Edukatif dan Agrobisnis untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Berkelanjutan.

• Gagasan Inovatif: MangrovePreneurs – Universitas Lambung Mangkurat, dengan gagasan Pemanfaatan Nektar Mangrove Air Tawar (Sonneratia caseolaris) sebagai Generating Income di Desa Mekar Sari.

• Gagasan Solutif: ANNEX STIP TEAM – Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan gagasan Inovasi Biogrease Hijau dari Minyak Jelantah untuk Pemberdayaan Ibu PKK Desa Paseban melalui Padat Karya menuju Industri Pelayaran Berkelanjutan.

• Honorable Mention: Tim FOK Undiksha – Universitas Pendidikan Ganesha, dengan gagasan Kintamani Citruspreneur: Pemberdayaan Petani Muda melalui Inovasi Produk dan Digitalisasi Pemasaran Jeruk Lokal.

• Honorable Mention: FORMASA – Universitas Sumatera Utara, dengan gagasan Transformasi Ekonomi Desa Pesisir: Model Pendekatan Ekonomi Hijau untuk Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan Masyarakat Desa Tanjung Rejo, Kabupaten Deli Serdang.

Sebelum penganugerahan, seluruh peserta dan pimpinan perguruan tinggi mengikuti Deklarasi Perguruan Tinggi dalam Komitmen Pemberdayaan Masyarakat, sebagai wujud kesepahaman dan komitmen bersama dalam memperkuat peran akademisi untuk dalam pemberdayaan masyarakat desa.

Melalui Innovilleague, perguruan tinggi di seluruh Indonesia tidak hanya menunjukkan kreativitas dan inovasi, tetapi juga bukti nyata untuk berkontribusi dengan urun gagasan pada pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat desa. Ajang ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi berkelanjutan yang menghubungkan dunia akademik, pemerintah, dan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini