Kemendes PDTT Fokuskan Pagu Indikatif 2021 Untuk Pengembangan Wilayah Kurangi Kesenjangan

Menteri Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim

Liputanjatim.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan memfokuskan Pagu Indikatif untuk anggaran tahun 2021 kepada pengembangan wilayah untuk kurangi kesenjangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar saat menghadiri undangan Komisi V DPR R dalam rangka pembahasan  Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Rapat Kerja Pemerintah (RKP) Kementerian/Lembaga di gedung Nusantara V DPR RI, Jakarta, Kamis (25/6).

“Fokus agenda pembangunan yang akan dilakukan oleh Kemendes PDTT adalah pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan,” ungkap Gus Menteri sapaan Medes PDTT.

Dalam rencana kerja pemerintah 2021 yang bertemakan “Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial.” Fokus pengembangan RKP dalam pemulihan ekonomi akan difokuskan pada sektor industri, pariwisata dan investasi. Untuk RKP, dalam reformasi sosial difokuskan pada reformasi sistem kesehatan nasional, sistem jaring pengaman sosial dan sistem ketahanan bencana.

Lebih lanjut Gus Menteri menteri menjelaskan, ada tujuh agenda pembangunan nasional  yang akan dilakukan pemerintah pada 2021. Pertama adalah ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan, pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan, SDM berkualitas dan berdaya saing, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan, infrastuktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar, lingkungan hidup ketahanan bencana dan perubahan iklim, dan yang terkahir adalah stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.

Gus Menteri menambahkan, ada sembilan target capaian kinerja yang sudah dicanangkan Kemendes PDTT pada RKP 2021.

“Yang pertama adalah perkembangan status dan pembangunan desa, jumlah revitalisasi BUMDes berdasarkan status, jumlah revitalisasi BUMDes Bersama berdasarkan status, jumlah daerah tertinggal, “ ungkap Gus Menteri

“Rata-rata IPM di daerah tertinggal, rata-rata nilai indeks perkembangan 60 kawasan perdesaan prioritas nasional (KPPN), rata-rata nilai indeks 52 kawasan transmigrasi yang direvitalisasi, presentase penduduk miskin di daerah tertinggal, dan yang terakhir adalah penurunan angka kemiskinan.” pungkas Gus Menteri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here