Harga Cabai Rawit Naik Akibat Serangan Jamur Antraknosa

0

Liputanjatim.com – Harga cabai rawit kembali mengalami lonjakan signifikan di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri. Kenaikan harga ini dipicu oleh serangan jamur antraknosa yang mengakibatkan banyak cabai mengalami kerusakan dan harus melalui proses sortasi ketat. Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri dalam rilis resmi pada Minggu, 1 Juni 2025.

Harga Cabai Rawit Merah (CRM) mengalami kenaikan bervariasi. Varietas Ori 212 dan Brengos 99 yang sebelumnya dijual dengan harga Rp23.000 per kilogram, kini naik sebesar Rp7.000 menjadi Rp30.000 per kilogram. Sementara itu, varietas Asmoro 043 naik dari Rp21.000 menjadi Rp27.000 per kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp6.000.

Kenaikan harga juga terjadi pada varietas Kamelia, dari Rp19.000 menjadi Rp25.000 per kilogram, serta varietas lokal Kediri dan Prentol/Tumi 99 yang mengalami kenaikan dari Rp18.000 menjadi Rp24.000 per kilogram.

“Harga CRM naik lagi, biarpun pasokan tetap karena adanya serangan jamur antraknosa yang mengakibatkan cabai banyak yang terkena sortasi,” ucap Suyono, Ketua Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri.

Infografis Harga Aneka Jenis Cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri (Foto: APCI Kediri)

Selain cabai rawit, kenaikan harga juga tercatat pada jenis Cabai Merah Besar (CMB) dan Cabai Merah Keriting (CMK). Untuk CMB, varietas Gada MK naik dari Rp24.000 menjadi Rp27.000 per kilogram, dan varietas Imola naik dari Rp22.000 menjadi Rp25.000 per kilogram.

Sedangkan untuk CMK, varietas Boos Tavi kini dijual dengan harga Rp24.000 per kilogram, naik dari Rp22.000, dan varietas Sibad naik dari Rp21.000 menjadi Rp23.000 per kilogram.

Dari segi distribusi, pengiriman cabai ke wilayah Jabodetabek mencapai 3 ton untuk cabai besar, 1 ton untuk cabai keriting, dan 4 ton untuk cabai rawit. Serapan industri juga cukup tinggi, dengan permintaan cabai rawit mencapai 8 ton, cabai besar 6 ton, serta tambahan pengiriman cabai rawit ke Kalimantan sebanyak 4 ton.

Untuk pasokan, cabai rawit merah didatangkan dari wilayah Kediri dan Malang dengan total 29 ton. Cabai merah besar juga berasal dari Kediri dan Malang dengan total 11 ton, sedangkan pasokan cabai merah keriting dari Kediri tercatat sebanyak 2 ton.

Kondisi ini menunjukkan adanya tantangan serius dalam sektor pertanian hortikultura, khususnya dalam penanganan penyakit tanaman. Diharapkan pemerintah dan pihak terkait dapat segera mengambil langkah-langkah strategis untuk membantu petani mengatasi dampak serangan jamur antraknosa serta menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini