Liputanjatim.com – Sutradara kenamaan Hanung Bramantyo kembali hadir dengan karya terbarunya bertajuk “Gowok: Kamasutra Jawa”, sebuah film yang mengangkat tradisi seksual kuno Jawa yang selama ini terbungkus tabu. Film ini diproduksi oleh Raam Punjabi lewat MVP Pictures bekerja sama dengan Dapur Films, dan telah resmi tayang di bioskop sejak 5 Juni 2025.
Film berdurasi 2 jam 10 menit ini mendapat rating 21+, menandakan konten dewasa yang dikemas dengan pendekatan budaya dan sejarah. Gowok atau kamasutra Jawa merujuk pada praktik edukasi seksual oleh perempuan yang disebut gowok, sosok penting dalam tradisi Jawa yang bertugas mendidik calon pengantin pria tentang seksualitas, relasi, hingga tanggung jawab rumah tangga.
Melalui tokoh utama Ratri, penonton diajak menyelami tradisi yang kini nyaris hilang. Ratri, diperankan oleh Alika Jantinia (remaja) dan Raihaanun (dewasa), adalah anak angkat dari Nyai Santi (Lola Amaria), seorang gowok legendaris. Sejak remaja, Ratri dididik mendalam dalam ilmu dan filosofi gowok, hingga jatuh cinta pada Kamanjaya (Devano Danendra muda, Reza Rahadian dewasa), pemuda bangsawan yang kemudian mengkhianatinya.
Luka masa lalu itu terpendam hingga dua dekade kemudian, ketika Kamanjaya kembali muncul bersama putranya, Bagas (Ali Fikry), yang tanpa sadar menaruh hati pada Ratri. Di sinilah konflik dimulai. Ratri melihat kesempatan untuk membalas dendam melalui pendidikan yang dulu ia terima. Namun pendekatannya yang melewati batas sebagai gowok memicu ketegangan besar, termasuk dari pihak keluarga Bagas.
“Gowok: Kamasutra Jawa” bukan sekadar menampilkan sisi erotik, tetapi juga menggambarkan perjalanan batin perempuan, pengkhianatan, serta ketimpangan dalam relasi. Film ini menampilkan drama thriller yang kuat dengan lapisan budaya yang mendalam, memperlihatkan bagaimana tradisi seksual di masa lalu bisa menjadi ruang edukasi yang penuh kesadaran, bukan sekadar hasrat.
Lewat film ini, Hanung Bramantyo mengajak penonton membuka mata bahwa pendidikan seksual bukanlah hal tabu, melainkan bagian penting dari kehidupan yang dahulu pernah diajarkan secara terstruktur dalam budaya Jawa.