Liputanjatim.com – Aksi perusakan fasilitas umum berupa halte bus Trans Jatim di sejumlah lokasi kembali terjadi dan mendapat sorotan tajam dari DPRD Jawa Timur. Insiden ini dinilai mengganggu pelayanan publik dan tidak bisa dibiarkan berlarut.
Ketua Komisi D DPRD Jatim, Abdul Halim, menyampaikan keprihatinannya terhadap kejadian tersebut. Ia menekankan pentingnya langkah pencegahan dari pihak terkait, khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim dan operator Trans Jatim.
“Saya kira perlu adanya langkah preventif yang awal kali wajib dilakukan oleh Dishud Jatim dan khususnya pihak operator,” kata Abdul Halim.
Menurutnya, aksi perusakan semacam ini bukan hal baru dan pernah terjadi sebelumnya ketika trayek baru diperkenalkan.
“Dulu, kasus serupa pernah terjadi di Madura. Ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera ditangani,” ujarnya.
Abdul Halim juga menyampaikan bahwa DPRD Jatim telah meminta Dishub Provinsi Jawa Timur untuk memberikan penjelasan menyeluruh dan menelusuri penyebab aksi tersebut.
“Tentu ada persoalan sosial yang menjadi latar belakang. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tuturnya.
Ia menambahkan, kehadiran Trans Jatim sangat membantu masyarakat, khususnya dalam mengurangi kemacetan dan menekan angka kecelakaan lalu lintas. Namun, setiap penambahan layanan perlu diiringi sosialisasi yang memadai kepada semua pihak yang terdampak.
“Pengusaha angkutan yang memiliki trayek serupa juga perlu dilibatkan dalam dialog. Jangan sampai penambahan layanan justru menimbulkan ketegangan di lapangan,” katanya.
Untuk itu, DPRD Jatim berencana memfasilitasi dialog antara pemerintah dan pelaku usaha transportasi.
“Sementara yang existing perlu diajak duduk bersama,” urai Halim.
Sebelumnya, aksi perusakan halte Trans Jatim kembali terjadi dan terekam CCTV.
Dalam unggahan akun resmi Instagram @officialtransjatim, disebutkan bahwa pelaku yang sama telah melakukan vandalisme sebanyak tiga kali di Koridor I.
Aksi pertama terjadi pada 9 Mei 2025 di Halte Kemendung 1, saat pelaku melempar batu ke arah halte.
Kemudian pada 18 Juni 2025, pelaku merusak kaca pintu Halte Bypass Timur 2 dengan clurit. Terakhir, ia memukul kaca pintu Halte Trosobo Pos 2 menggunakan linggis.
Manajemen Trans Jatim meminta masyarakat yang mengenali pelaku untuk melapor kepada pihak berwenang.
“Mohon kerja samanya kepada seluruh Sobat Jatim yang menemui pelaku tersebut untuk segera meringkus dan melaporkan kepada kami atau pihak berwajib terdekat,” demikian bunyi imbauan dalam unggahan tersebut.