Liputanjatim.com – Anggota DPRD Jawa Timur, Multazamudz Dzikri, mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk tidak lagi bergantung pada dana transfer pusat dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026. Menurutnya, sudah saatnya Jatim mengandalkan kekuatan sendiri melalui optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Saya berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak lagi berketergantungan terhadap dana transfer pusat. Sudah waktunya berpikir mandiri,” tegas politisi PKB tersebut.
Multazamudz menilai, potensi PAD Jatim sangat besar jika pemerintah mampu memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada. Ia mencontohkan kekayaan alam, potensi bisnis, hingga kualitas sumber daya manusia yang dinilainya di atas rata-rata.
“Provinsi sebesar Jawa Timur dengan bentang alam yang sangat luar biasa, potensi bisnis di mana-mana, serta SDM yang di atas rata-rata, masa tidak bisa dikapitalisasi menjadi nilai rupiah. PR-nya Gubernur ini!” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran gubernur dalam menggerakkan seluruh perangkat daerah agar bisa meningkatkan PAD. “Harusnya Jawa Timur mampu memperoleh PAD yang lebih besar. Tinggal bagaimana Gubernur menggerakkan pasukannya, baik OPD, BUMD, atau BLUD untuk menghasilkan PAD,” katanya.
Menurutnya, persoalan kemandirian fiskal hanya membutuhkan keseriusan, kemauan, serta penyamaan visi di tubuh pemerintah daerah. Jika perangkat daerah kompak ia yakin PAD Jatim akan naik karena semua potensi termaksimalkan.
“Kalau diseriusi harusnya bisa, tinggal kemauannya. Mindset-nya harus ditata kembali, spiritnya juga harus disamakan, targetnya kemandirian ekonomi,” tegasnya.
Ia menambahkan, tercapainya kemandirian ekonomi akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan publik. “Jika kemandirian ekonomi bisa tercapai, segala bentuk pelayanan terhadap rakyat akan dipermudah,” pungkasnya.