Liputanjatim.com – Dinas Pertanian Jawa Timur berancang-ancang untuk menambah tujuan ekspor buah naga dan manggis. Pasalnya, karena dua buah-buahan tersebut banyak dihasilkan petani di Jawa Timur.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Jatim Hadi Sulistyo, pihaknya mulai membidik pasar ekspor buah naga dan manggis. Hadi menyebut kerja sama ini sudah dalam tahap mulai dijajaki dengan peninjauan lokasi.
“Ada tim dari China yang meninjau lokasi sebagai langkah awal untuk kerjasama ekspor ke China untuk komoditi manggis dan buah naga,” kata Hadi di Surabaya, Kamis (1/7/2019).
Hadi menambahkan, tim dari China ini berniat memantau lahan serta Good Agriculture Practices (GAP). Selain itu, standar operasional prosedur (SOP) pada proses penanaman manggis dan buah naga juga akan ditinjau.
“Apakah GAP/SOP nya memenuhi syarat dengan yang diperlukan oleh pemerintah China atau tidak,” terang Hadi.
Dipilihnya China sebagai tujuan ekspor baru, tambah Hadi, karena jumlah penduduk China sangat besar. Selain itu, penduduk China juga menyukai buah tropis. Sementara Technical Barriers to Trade (TBT) atau hambatan tekhnis perdagangannya juga tidak terlalu ketat.
Hadi menyampaikan, produksi buah naga dan manggis di Jatim terbilang tinggi. Menurutnya, dalam 1 tahun Banyuwangi bisa menghasilkan 708.057 kuintal buah naga. Sedangkan untuk manggis, menurut data BPS tahun 2018 Banyuwangi bisa menghasilkan 118.299 kuintal.
“Produksi kita buah naga dan manggis memang bagus. Buah naga di Banyuwangi itu bisa diproduksi sepanjang tahun karena sudah menggunakan lampu. Jadi ketika tidak ada matahari pun bisa berproduksi,” papar Hadi.
Selain Banyuwangi, kantung-kantung produksi manggis di Jatim juga ada di Jember dengan jumlah produksi 55.674 kuintal lalu Trenggalek dengan produksi 33.752 kuintal.
Untuk saat ini, manggis dari Jatim diekspor ke beberapa negara seperti Malaysia, Thailand dan Hongkong. Sementara buah naga ke Vietnam, Hongkong dan Singapura.
