Site icon LIPUTAN JATIM

Demi Ujian Sekolah, Siswa SD di Lumajang Nekat Seberangi Lahar Semeru

Delapan siswa kelas 6 dari Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, nekat menyeberangi aliran lahar dingin Gunung Semeru yang mengalir di Sungai Leprak/Foto; Dok Istimewa

Liputanjatim.com – Siswa SDN Jugosari 03, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, harus mempertaruhkan keselamatan mereka demi mengikuti ujian sekolah. Sebanyak delapan siswa kelas 6 dari Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, nekat menyeberangi aliran lahar dingin Gunung Semeru yang mengalir di Sungai Leprak.

Para siswa terpaksa melepas sepatu mereka agar tidak basah saat menyeberangi arus lahar. Hal ini terpaksa dilakukan karena Jembatan Limpas yang biasa mereka lalui tertimbun material akibat banjir lahar dari Gunung Semeru.

Menurut salah satu siswa, Farid, perjalanan menyeberangi aliran lahar ini terasa sangat sulit dan menakutkan. Namun, semangatnya untuk tetap berangkat ke sekolah dan mengikuti ujian tidak luntur.

“Tadi kesulitan saat menyeberangi aliran lahar dingin Gunung Semeru tapi terpaksa dilakukan karena harus mengikuti ujian sekolah,” ujar Farid, Rabu (7/5/2025).

Pada hari ketiga ujian sekolah ini, para siswa menghadapi dua mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Meski kondisi yang mereka hadapi jauh dari ideal, semangat belajar para siswa tetap berkobar.

“Mudah-mudahan bisa lulus ujian sekolah dengan nilai yang memuaskan,” Imbuhnya.

Guru SDN Jugosari 03, Naning, membenarkan bahwa delapan siswa dari Dusun Sumberlangsep tetap bersemangat mengikuti ujian sekolah meski harus menghadapi bahaya di perjalanan.

“Untuk siswa kelas 6 dari Dusun Sumberlangsep ada 8 siswa. Meskipun harus menyeberangi aliran lahar, anak-anak semangat mengikuti ujian sekolah,” terang Naning.

Situasi ini menjadi pengingat betapa besar perjuangan sebagian anak-anak di daerah terdampak bencana untuk mendapatkan pendidikan. Diharapkan perhatian dari pemerintah daerah dan pihak terkait segera diberikan agar akses menuju sekolah dapat kembali normal dan aman, sehingga para siswa bisa belajar tanpa harus mempertaruhkan nyawa mereka.

Exit mobile version