Liputanjatim.com – Persoalan meningkatnya angka pengangguran akibat banyaknya industri dan perusahaan yang tutup menjadi keluhan utama warga saat kegiatan reses anggota DPRD Jawa Timur Cahyo Harjo Prakoso di Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Rabu (2/7/2025) sore.
Menanggapi hal tersebut, legislator asal Dapil Surabaya ini mendorong adanya sinergi antara Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mencari solusi konkret dan segera. “Ini akan menjadi catatan kami yang akan didiskusikan dalam rapat di Komisi E DPRD Jatim,” katanya.
Menurut anggota Fraksi Gerindra ini optimistis bahwa kerja sama antara pemkot dan pemprov bisa menjawab tantangan meningkatnya jumlah pengangguran. Ia juga menyoroti pentingnya program hilirisasi yang diusung oleh Presiden Prabowo.
“Kita juga perlu optimis dengan adanya program hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo, ini membuka peluang usaha baru,” ujarnya.
Tak hanya itu, Cahyo yang juga menjabat sebagai Anggota Badan Anggaran DPRD Jatim menyebut sejumlah program strategis lainnya yang berpotensi menyerap tenaga kerja, seperti program makan bergizi gratis (MBG) melalui dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Selain itu ada Koperasi Kelurahan Merah Putih yang nanti akan berjalan di bulan ini ini juga merupakan suatu instrumen yang sangat penting dan bisa berdampak maksimal untuk peningkatan lapangan pekerjaan kita,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya mendorong kewirausahaan, khususnya di kalangan generasi muda, sebagai langkah nyata menambah lapangan pekerjaan.
“Selain itu kita bersama pihak-pihak terkait membuat program untuk membangun atau menciptakan wirausahawan muda baru. Karena salah satu cara untuk menambahkan pekerjaan ya salah satunya adalah kita menciptakan lapangan usaha baru,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Cahyo memaparkan adanya Program Link and Match sebagai upaya menyelaraskan kurikulum pendidikan kejuruan di SMK dengan kebutuhan dunia industri. Kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi lulusan dan memperbesar peluang mereka terserap di dunia kerja.
“Harapan kami dengan berbagai program ini akan mengurangi tingkat pengangguran tidak hanya hari ini tapi juga jangka 5 tahun 10 tahun depan,” pungkasnya.