Site icon LIPUTAN JATIM

BKKBN Jatim: Pengendalian Penduduk Sudah Capai Target, Fokus Kini Peningkatan SDM

Kepala BKKBN Jatim Maria Ernawati saat memberi keterangan pers (Foto: Anik)

Liputanjatim.com – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa pengendalian jumlah penduduk di wilayah ini telah mencapai target yang ditetapkan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati, dalam diskusi bertema “Analisis Tenaga Kerja Menyongsong Bonus Demografi” yang digelar bersama awak media.

“Kalau kita berbicara pengendalian penduduk, itu sudah selesai. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, angka TFR (Total Fertility Rate) Jawa Timur sudah 1,97,” ujar Maria dalam forum yang dihadiri sekitar 40 jurnalis tersebut.

Lebih lanjut, Maria menjelaskan bahwa angka TFR sebesar 1,97 berarti rata-rata perempuan di Jawa Timur hanya melahirkan dua anak. Menurutnya, capaian ini menunjukkan keberhasilan dalam upaya pengendalian pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, fokus utama pembangunan ke depan harus beralih pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna menghadapi tantangan bonus demografi.

“Bonus bukan hadiah yang datang sendiri. Justru bisa menjadi hambatan pembangunan jika tidak dipersiapkan dengan matang,” tegas Maria.

Dalam kesempatan itu, Maria juga mengajak media untuk aktif menyuarakan pentingnya pembangunan keluarga sebagai pondasi dari SDM unggul di masa depan. Ia berharap peran media dapat turut memperkuat pemahaman publik mengenai dampak positif dari bonus demografi, serta pentingnya persiapan sejak dini.

“Harapan saya, teman-teman media bisa menuliskan sisi positif bonus demografi dan pentingnya mempersiapkan SDM sejak dini,” katanya.

Diskusi santai ini turut menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai bidang, di antaranya Ketua Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) Jawa Timur, Syafi’i; Ketua Tim Kerja Humas dan Informasi Publik BKKBN Jatim, Taufik Daryanto; serta Sekretaris Perwakilan BKKBN Jatim, Ghana Renaldi Pasca Surya.

Selain membahas capaian pengendalian penduduk dan peluang bonus demografi, diskusi juga menyoroti pentingnya sinergi antarprogram, khususnya program Bangga Kencana, serta tantangan yang dihadapi dalam mempersiapkan tenaga kerja produktif menyongsong puncak bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi dalam satu dekade mendatang.

Maria juga menyinggung transformasi kelembagaan BKKBN yang kini menjadi bagian dari kementerian sebagai bentuk penguatan peran strategis dalam pembangunan nasional. “Rumah kita sekarang lebih besar, tugas kita juga lebih besar,” pungkasnya.

Exit mobile version