Akibat Kemarau Panjang, Dua Sungai Di Trenggalek Alami Kekeringan

Sungai di Trenggalek kekeringan akibat kemarau panjang

Liputanjatim.com – Kemarau panjang menyebabkan dua sungai besar di Trenggalek mengalami kekeringan. Akibatnya, ribuan hektare persawahan tidak dialiri air selama 4 bulan kebelakang.

Penyusutan debit air tersebut, menurut Staf Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kediri di Trenggalek Mujiono terpantau di Dam Sumbergayam dan Dam Widoro Trenggalek.

Disebabkan karena input air dari Sungai Ngasinan yang mengalir ke Dam Sumbergayam tidak ada, begitupun yang terjadi di Sungai Tawing di Dam Widoro.

“Kedua sungai itu sekarang debitnya sudah nol, sehingga tidak bisa lagi untuk mengairi sawah. Kondisi ini terjadi sejak empat bulan lalu,” ungkap Mujiono saat dikonfirmasi, Kamis (31/10/2019).

Pada kondisi normal, Dam Widoro mampu mengairi 2.955 hektare sawah. Sementara Dam Sumbergayam mengairi kurang 1.931 hektare sawah.

Selain itu, diperparah dengan tidak adanya air di sumur-sumur dekat aliran sungai tersebut. Mujiono menyebut penurunan debit air saat ini lebih parah ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau yang tahun lalu masih bisa untuk meninggikan permukaan air sumur. Sekarang sudah tidak bisa lagi,” tambahnya.

Namun begitu, dampak dari kekeringan tidak menyebabkan para petani rugi terlalu besar. Sebab, sebagian besar tanaman di persawahan beralih ke jenis palawija.

“Saat ini di Trenggalek tanaman padi sudah tidak ada. Pola tanamannya kan padi-padi-palawija, dan sekarang sudah palawija,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here