Site icon LIPUTAN JATIM

529 Kasus DBD, Anggota DPRD Probolinggo Desak Dinkes Cari Solusi

Liputanjatim.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo menjadi sorotan publik. Hingga Maret 2025, tercatat sudah ada 529 kasus DBD, dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Probolinggo, Intan Cahya Kurniasari, menanggapi serius peningkatan kasus ini.

Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Probolinggo tersebut mendesak agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo tidak hanya menerima laporan data kasus, tetapi juga segera bergerak cepat untuk mencari solusi yang lebih efektif.

Intan menegaskan, DBD adalah penyakit musiman yang sering muncul saat musim hujan.

Menurutnya, penyakit ini disebabkan oleh genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak Dinkes Probolinggo langkah-langkah preventif yang intensif sangat dibutuhkan untuk menekan angka penularan DBD.

“Kami mendesak Dinas Kesehatan untuk bekerja sama dengan instansi terkait guna mencari solusi yang lebih jitu agar penyebaran DBD bisa dicegah,” kata Intan, Selasa (27/5/2025).

Intan menyebutkan meski DBD merupakan penyakit musiman, namun angka kasus yang terus meningkat menunjukkan bahwa upaya pencegahan yang ada saat ini perlu ditingkatkan.

Menurutnya, salah satu langkah yang dapat diambil adalah meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan menghilangkan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk.

“Perbanyak kegiatan fogging (pengasapan) serta penyuluhan kepada warga tentang pola hidup sehat dan pencegahan DBD menjadi sangat penting,” tambahnya.

Wakil Bendahara BPD HIPMI Jatim itu berharap agar pemerintah daerah dapat lebih meningkatkan koordinasi dengan masyarakat, agar pola hidup bersih dan sehat menjadi kebiasaan sehari-hari, khususnya saat musim hujan.

Politisi Golkar ini juga mengingatkan, agar kasus DBD di Kabupaten Probolinggo tidak terulang seperti pada tahun 2024 lalu, yang mencatatkan 2.233 kasus dengan 24 korban meninggal dunia.

“Angka 2.233 kasus DBD dengan 24 kasus kematian hingga akhir Agustus 2024 di Kabupaten Probolinggo ini sungguh miris. Kami tidak ingin ini terulang lagi,” pungkasnya. 

Exit mobile version