Ziarah Makam, Tradisi dan Alat Mobilisasi Pendukung

Surabaya, liputanjatim.com – Ziarah ke makam-makam para wali atau tokoh nasional merupakan tradisi yang sudah mengakar dikalangan masyarakat Jawa Timur, khususnya warga nahdliyin. Namun tradisi tersebut dalam mendekati pemilu juga bisa menjadi alat untuk melakukan mobilisasi konstituen atau pendukung partai, kandidat ataupun caleg.

Ketua LPP PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi mengatakan bahwa tradisi ziarah makam marupakan tradisi yang sudah mengakar di kader-kader PKB. Karena mayoritas kader PKB merupakan warga nadliyin yang sudah sejak lama melakukan tradisi ziarah makam, tidak hanya pada momen-momen politik, namun pada hari-hari biasa atau hari besar, ziarah makam sudah menjadi kebiasaan.

“Kita luruskan, kita ziarah, bagi orang NU dan PKB bukan suatu yang (dilakukan secara) kagetan,” katanya.

Saat ini yang melakukan ziarah kubur bukan dari kalangan caleg atau kader partai, namun para pendukung partai atau caleg dengan biaya akomodasi dari caleg. “Yang paling banyak itu pendukungnya yang diberangkatkan ziarah, biasanya pendukung ada aspirasi atau atensi tertentu,” terangnya.

Kegiatan ziarah kubur juga menjadi kesempatan para caleg untuk mendekati dan merebut hati pendukungnya dalam pemilu. Kegiatan-kegiatan tradisi keagamaan yang biasa dilakukan oleh kader PKB saat ini juga mulai diikuti oleh kader partai lain di Jawa Timur, seperti PDIP, Gerindra, Demokrat. Hal itu tentu untuk merebut hati warga Jatim yang mayoritas warga nahdliyin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here