Liputanjatim.com – Berita tentang pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj “kalau dipegang selain NU salah semua” dalam acara peringatan Hari Lahir Muslimat NU ke-73 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (27/1) beredar luas dan menjadi perhatian masyarakat. Media mainstream seperti detik, VIVA, dan CNN Indonesia terlihat kompak memotong pernyataan dan isi ceramah dari Kiai Said

Media maianstream tersebut memang mengutip sesuai dengan apa yang disampaikan Kiai Said, namun tidak dikutip secara utuh. Sehingga terkesan mendeskreditkan kelompok agama atau organisasi keagamaan islam lainnya.

Banyak mendia menuliskan “Agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran syuhudan diniyan, peran agama. Harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, Pak Menteri Agama, harus dari NU, kalau dipegang selain NU salah semua,” 

Kalimat tersebut benar, namun tidak utuh karena memang Kiai Said menghentikan dulu perkataannya pada kalimat tersebut beberapa detik, sebab ada tepuk tangan serempak puluhan ribu Muslimat NU. Mediamainstream tersebut tidak mendiskripsikan suasana saat pernyataan Kiai Said sehingga menimbulkan multi makna.

Kutipan ceramah yang utuh adalah seperti berikut: “Agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran syuhudan diniyan, Peran agama harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA (kantor urusan agama), menteri agama, harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, (nanti dianggap) salah semua: nanti banyak (tuduhan) bid’ah kalau selain NU. Ini bid’ah nanti. Tari-tari sufi (dituduh) bid’ah nanti,” kata Kiai Said sambil menunjuk kepada para penari sufi.

Dari kalimat utuh akan terbangun pemaknaan, kalau selain NU, mereka cenderung menyalahkan semuanya, biasanya yang terjadi dengan alasan bid’ah. Seperti akan menyalahkan tari sufi yang ditampilkan pada harlah tersebut dengan dianggap bid’ah. 

Jadi, pemaknaannya bukan sebagaimana yang dibangun oleh Detik.com, Viva News, CNN Indonesia, dan lain-lain.