Kadin Jatim Apresiasi Perusahaan yang Tingkatkan Mutu Lulusan SMK se Jatim Melalui Metode Vokasi

Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto

Liputanjatim.com – Suksesnya program pendidikan yang digelar di Graha Kadin Jatim dan dihadiri oleh sekitar 20 perusahaan dari berbagai bidang se Jatim, Jumat (29/11), diapresiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur.

Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, banyak perusahaan yang merasa diuntungkan dengan program ini. Sebab, dengan adanya program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK-SMK se Jatim.

“Dari evaluasi yang kami lakukan, ternyata ada banyak perusahaan yang justru berhasil dan merasa diuntungkan dengan adanya program ini. Dan kami memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan itu karena telah bersedia bersusah payah membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK di Jatim,” kata Dwi saat dikonfirmasi wartawan usai evaluasi dengan perusahaan-perusahaan yang mengikuti program pendidikan, Sabtu (30/11/2019).

Selain itu, sambung Dwi, komitmen Kadin Jatim untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK se Jatim telah dilakukan sejak 2015. Salah satunya dengan menggandeng IHK trier Jerman dan BKSP telah melakukan pelatihan dan telah mencetak 453 tenaga pengajar di perusahaan atau pelatih tempat kerja.

“Memang tidak semuanya berhasil mengaplikasikan seluruh materi yang kami berikan di perusahaannya, tetapi yang berhasil juga tidak sedikit. Untuk itu, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih,” tambah Ketua Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Jatim itu.

Dua perusahaan yang berhasil menerapkan program vokasi system ganda adalah PT Citra Nutrindo Langgeng yang berlokasi di Surabaya dan PT New Minatex yang berlokasi di Lawang Malang.

Koordinator Quality Assurance dan Pelatih Tempat Kerja PT Citra Nutrindo Langgeng, Yulia Rahmawati mengungkapkan bahwa perusahaannya sudah sejak lama menerapkan metode pemagangan.

Namun baru paham secara detail secara kurikulum setelah mengikuti program pendidikan yang digelar oleh Kadin Jatim.   

“Baru setelah kami mengikuti pelatihan di Kadin Jatim akhirnya kami mengetahui apa saja yang harus dilakukan, ada apa aja yang harus disiapkan agar sistem pemagangan ini tidak sia-sia. Kami baru mengetahui kalau kami terlebih dahulu harus membuat kurikulum yang disesuiakan dengan kompetensi yang diinginkan perusahaan yang selanjutnya disinkronkan dengan kurikulum sekolah,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here