Liputanjatim.com – Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas dari puncak kawah aktif. Awan panas meluncur dengan kecepatan tinggi menuju arah selatan yakni kawasan Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Kobokan.
Meski sudah mengeluarkan awan panas, status Semeru masih di level 2. Dari data pos pengamatan Gunung Api Semeru periode 18 September 2019 pukul 00.00-24.00 WIB, Semeru secara visual teramati jelas.
Lalu letusan teramati terjadi hingga tiga kali. Kemudian mengalami dua kali guguran dengan jarak luncur seratus sampai seribu meter dari pusat guguran. Sementara aktifitas kegempaan terpantau terjadi letusan sebanyak 17 kali. Satu kali embusan dan tektonik jauh satu kali.
“Kami mendapatkan laporan dari Pos pengamatan Gunung Api Semeru bahwa Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas. Namun demikian, status Gunung Semeru masih waspada level 2,” kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi, Kamis (19/9/2019).
Untuk itu, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius empat kilometer di sektor lereng selatan sampai tenggara Semeru. Kemudian mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jonggring Seloko.
“Petugas menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius sejauh empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara Gunung Semeru,” pungkas Wawan.
