Batik Pamekasan Mendunia, Ini Harapan Bupati Baddrut Tamam

Bupati Pamekasan Baddrut Tama

Liputanjatim.com – “Tidak ada usaha yang sia-sia”, mungkin ungkapan ini dapat menggambarkan ikhtiar Bupati Pamekasan Baddrut Tamam yang terus mempromosikan batik Pamekasan sehingga saat ini akan dipamerkan di mancanegara yakni di Afrika.

Sejak dilantik menjadi Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam gencar mempromosikan batik Pamekasan, mulai dari membranding mobil dinas dengan batik.

Saat ini, perwakilan pengusaha Batik Pamekasan yakni Dian Hendriani bersiap untuk menjadi salah satu peserta yang akan memeriahkan pameran  International Saba-saba di Afrika.

Perihal batik Pamekasan yang akan mendunia, Baddrut Tamam mengakatan pihaknya akan terus mendukung seluruh pengusaha Batik Pamekasan khususnya yang akan ikut memriahkan pameran International Saba-saba di Afrika nanti.

“Bersyukur, buah ikhtiar yang cukup lama agar batik Pamekasan bisa dipasarkan ke luar negeri. Upaya ini untuk mendongkrak potensi industri batik yang ada di Bumi Gerbang Salam,” Ungkapnya, Selasa (18/6/19).

Disamping itu, Bupati yang juga politisi PKB itu mengungkapkan bahwa pernah di undang ke Eropa dan Jepang untuk menjadi pembicara serta diajak bekerja sama untuk memasarkan Batik Pamekasan.

“Dengan begitu artinya batik Pamekasan sudah semakin terkenal,” ujarnya.

Baddrut Tamam menambahkan, berharap kepada pengusaha yang ikut serta dalam pameran International tersebut bisa mendukung Pamekasan Hebat Rajjeh, Bejreh tor Parjugeh.

“Serta bisa bersaing dengan kabupaten yang lainnya yang di Indonesia. Kita kembangkan mulai dari sektor batik, pertanian, pendidikan, kesehatan dan sektor yang lainnya,” inginnya.

Sedangkan salah satu pengusaha batik Pamekasan yang ikut pameran hasil kerjasama dengan Kedubes Indonesia untuk Tanzania Dian Hendriani mengatakan, pameran internasional Saba-saba di Tanzania, Afrika akan digelar pada tanggal 7 Juli 2019 mendatang.

Dian Hendriani mengaku, batik Pamekasan yang akan dipamerkan di Tanzania, diambil dari sejumlah pengrajin yang ada di Pamekasan. “Batik yang akan saya bawa ke pameran di Tanzania Afrika itu diambil dari pengrajin diantaranya dari pengrajin di desa Toronan, Desa Toket, Proppo dan Desa Tana Celleng,” jelas Dian. [aw]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here